WartaSurabaya
Home Informasi 6 Contoh Puisi Ibu Paling Memorable

6 Contoh Puisi Ibu Paling Memorable

Puisi Ibu

Ibu adalah sosok yang sangat penting dalam kehidupan kita. Ibu adalah orang yang melahirkan, membesarkan, mendidik, dan mencintai kita tanpa syarat. Ibu juga adalah orang yang selalu memberikan dukungan, nasihat, semangat, dan pengorbanan untuk kita. Tidak ada kata yang cukup untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan hormat kita kepada ibu.

Salah satu cara untuk mengekspresikan perasaan kita kepada ibu adalah dengan puisi ibu. Puisi adalah bentuk sastra yang menggunakan bahasa puitis untuk menyampaikan makna, emosi, dan imajinasi. Puisi juga bisa menjadi media untuk mengenang dan menghormati ibu yang telah tiada. Dengan puisi, kita bisa menyentuh hati ibu dan membuatnya tersenyum atau terharu.

Dalam artikel ini, kita akan membaca 6 contoh puisi ibu yang paling memorable. Puisi puisi ibu ini ditulis oleh para penyair terkenal maupun tidak terkenal, dari berbagai zaman dan latar belakang. Puisi-puisi ini memiliki tema, gaya, dan nada yang berbeda-beda, namun semuanya memiliki satu kesamaan yaitu mengungkapkan rasa cinta dan hormat kepada ibu.

Keenam Contoh Puisi Ibu Paling Memorable

Ibu Kita Kartini

Puisi ini ditulis oleh Chairil Anwar, salah satu penyair besar Indonesia. Puisi ini merupakan penghormatan kepada Raden Ajeng Kartini, pahlawan nasional Indonesia yang dikenal sebagai pejuang emansipasi wanita. Puisi ini menggambarkan sosok Kartini sebagai ibu bagi bangsa Indonesia, yang memberikan inspirasi dan harapan bagi generasi-generasi selanjutnya.

Ibu kita Kartini Putri sejati Putri Indonesia Harum namanya

Ibu kita Kartini Mendahului zaman Menggelorakan semangat Membakar api kemerdekaan

Ibu kita Kartini Tiada matinya di dalam hati Tiada padamnya di dalam jiwa Tiada hilangnya di dalam sejarah

Ibu kita Kartini Kita junjung tinggi Kita ikuti jejaknya Kita lanjutkan perjuangannya

Doa Untuk Ibu

Puisi ini ditulis oleh Taufik Ismail, salah satu penyair angkatan 66 Indonesia. Puisi ini merupakan doa seorang anak kepada ibunya yang sedang sakit. Puisi ini menggambarkan rasa cemas, khawatir, dan harap seorang anak yang tidak ingin kehilangan ibunya.

Doa untuk ibu

Ibu Engkau sakit keras sekali Aku tahu itu

Ibu Engkau tidak mau menyerah pada penyakitmu Aku tahu itu

Ibu Engkau masih ingin melihatku tumbuh besar Aku tahu itu

Ibu Engkau masih ingin melihatku bahagia Aku tahu itu

Ibu Engkau masih ingin melihatku sukses Aku tahu itu

Ibu Engkau masih ingin melihatku berbakti padamu Aku tahu itu

Ibu Engkau masih ingin melihatku menjadi anak yang sholeh/sholehah Aku tahu itu

Ibu Aku berdoa kepada Allah SWT Semoga engkau segera sembuh

Ibu Aku berdoa kepada Allah SWT Semoga engkau panjang umur

Ibu Aku berdoa kepada Allah SWT Semoga engkau selalu bahagia

Ibu Aku berdoa kepada Allah SWT Semoga engkau selalu mendapat ridho-Nya

Surat untuk Ibu

Puisi ini ditulis oleh Sapardi Djoko Damono, salah satu penyair kontemporer Indonesia. Puisi ini merupakan surat seorang anak yang sedang merantau kepada ibunya yang tinggal di kampung. Puisi ini menggambarkan rasa rindu, sayang, dan berjanji seorang anak yang ingin segera pulang dan menemui ibunya.

Surat untuk ibu

Ibu Aku di sini baik-baik saja Aku di sini tidak kesepian Aku di sini tidak kekurangan

Ibu Aku di sini belajar banyak hal Aku di sini bekerja keras Aku di sini berusaha sukses

Ibu Aku di sini selalu ingat padamu Aku di sini selalu merindukanmu Aku di sini selalu mencintaimu

Ibu Aku di sini berjanji padamu Aku di sini berjanji akan pulang Aku di sini berjanji akan membahagiakanmu

Ibu Jari

Puisi ini ditulis oleh Dorothea Rosa Herliany, salah satu penyair perempuan Indonesia. Puisi ini merupakan perumpamaan antara ibu jari dengan ibu. Puisi ini menggambarkan fungsi, peran, dan kekuatan ibu dalam kehidupan sehari-hari.

Ibu jari

Ibu jari adalah ibu dari semua jari Ibu jari adalah ibu dari semua tangan Ibu jari adalah ibu dari semua pekerjaan

Ibu jari adalah yang paling besar dan kuat Ibu jari adalah yang paling penting dan berguna Ibu jari adalah yang paling banyak dan sering dipakai

Ibu jari adalah yang menggenggam dan membuka Ibu jari adalah yang menunjuk dan menekan Ibu jari adalah yang mengelus dan memijat

Ibu jari adalah yang memberi dan menerima Ibu jari adalah yang memberkati dan melindungi Ibu jari adalah yang menyayangi dan mengasihi

Ibu yang Telah Tiada

Puisi ini ditulis oleh W.S. Rendra, salah satu penyair terkemuka Indonesia. Puisi ini merupakan kenangan seorang anak kepada ibunya yang telah meninggal. Puisi ini menggambarkan rasa rindu, sedih, dan bersalah seorang anak yang merasa belum berbakti kepada ibunya.

Ibu yang telah tiada

Ibu yang telah tiada Aku masih ingat wajahmu Aku masih ingat senyummu Aku masih ingat suaramu

Ibu yang telah tiada Aku masih merasakan pelukanmu Aku masih merasakan kehangatanmu Aku masih merasakan kelembutanmu

Ibu yang telah tiada Aku masih menyimpan fotomu Aku masih menyimpan suratmu Aku masih menyimpan kenanganmu

Ibu yang telah tiada Aku masih membutuhkan nasihatmu Aku masih membutuhkan doamu Aku masih membutuhkan restumu

Ibu yang telah tiada Aku masih menyesali kesalahanku Aku masih menyesali kelalaianku Aku masih menyesali ketidakpedulianku

Ibu yang telah tiada Aku masih berharap bisa bertemu denganmu lagi Aku masih berharap bisa meminta maaf padamu lagi Aku masih berharap bisa membahagiakanmu lagi

Hanya Satu Kata Untukmu: Ibu

Puisi ini ditulis oleh Sapardi Djoko Damono, salah satu penyair kontemporer Indonesia. Puisi ini merupakan ungkapan rasa syukur seorang anak kepada ibunya yang telah memberikan segalanya untuknya. Puisi ini menggambarkan rasa terima kasih, hormat, dan cinta seorang anak yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Hanya satu kata untukmu: ibu

Hanya satu kata untukmu: ibu Yang telah mengandungku sembilan bulan Yang telah melahirkan dan menyusuiku Yang telah menjagaku dari dingin dan panas

Hanya satu kata untukmu: ibu Yang telah mengajariku berjalan dan berbicara Yang telah mendidikku dengan sabar dan tegas Yang telah membimbingku dengan bijak dan arif

Hanya satu kata untukmu: ibu Yang telah memberiku kasih sayang dan perhatian Yang telah memberiku nasehat dan doa Yang telah memberiku dukungan dan motivasi

Hanya satu kata untukmu: ibu Yang telah mengorbankan waktu dan tenagamu Yang telah mengorbankan harta dan hartamu Yang telah mengorbankan diri dan jiwamu

Hanya satu kata untukmu: ibu Yang tidak pernah minta balas jasa dariku Yang tidak pernah minta pujian dariku Yang tidak pernah minta apapun dariku

Hanya satu kata untukmu: ibu Tapi kata itu tidak cukup untukmu Tapi kata itu tidak pantas untukmu Tapi kata itu tidak layak untukmu

Karena engkau lebih dari sekadar ibu Karena engkau adalah malaikat bagi hidupku Karena engkau adalah surga bagi dunia

Penutup

Puisi-puisi di atas menunjukkan betapa besar pengaruh ibu dalam kehidupan kita. Puisi-puisi ini juga menunjukkan betapa besar cinta kita kepada ibu. Puisi-puisi ini bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk selalu menghargai, menghormati, dan menyayangi ibu kita.

Puisi puisi ibu ini juga bisa menjadi cara bagi kita untuk mengucapkan terima kasih, maaf, atau selamat kepada ibu kita. Puisi-puisi ini juga bisa menjadi penghibur bagi kita yang merasa kehilangan atau merindukan ibu kita.

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad